Thursday, February 27, 2014

Percetakan Makanan (?)



 http://cdn0.sbnation.com/assets/3830509/theverge12_1020.jpg

Setelah membahas bermacam-macam hal pada postingan minggu-minggu sebelumnya, kali ini saya ingin kembali membahas perkembangan dari teknologi 3D printing yang baru-baru ini muncul yaitu 3D Food Printing.

Seperti namanya, 3D food printing merupakan metode pembuatan makanan dengan memanfaatkan printer 3D. Namun bukan sembarang printer 3D yang dapat melakukannya, melainkan printer 3D yang sudah di desain khusus untuk “mencetak” makanan.

Untuk saat ini, makanan yang dapat dicetak meliputi makanan yang berasal dari adonan seperti kue, donat, pizza,  bahkan mi.
















Selain makanan yang berasal dari adonan, printer ini juga dapat mencetak permen. dengan bahan dasar gula, printer 3D dapat mencetak permen dengan berbagai macam bentuk yang amat menarik. Hal ini akan membuat daya tarik dari permen tersebut semakin bertambah dari nilai seninya.

3D-printed sugar 

Jika teknologi ini terus dikembangkan, bidang pangan di seluruh dunia akan mengalami perubahan yang drastis. Dan lama kelamaan kita akan dapat makan makanan yang kita inginkan tanpa harus pergi ataupun memesan makanan itu di restoran karena di rumah kita dapat "mencetak" makanan itu sendiri.

sumber :
http://www.dezeen.com/2014/01/09/first-food-3d-printer-launched-by-3d-systems-at-ces/
http://www.fastcompany.com/1778661/ramen-hp-wild-possibilities-printing-food

Nama : Evan Kurniawan
NIM : 202136986364950
Dosen : Adityo Pratomo

Thursday, February 20, 2014

Main Game = Kerja?



Bermain game online sudah menjadi salah satu kegiatan yang sangat diminati oleh anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Game online banyak diminati bukan hanya karena gamenya yang bagus, tetapi juga dapat dimainkan oleh banyak orang sekaligus. Dengan kata lain, kita bisa berinteraksi dengan orang lain di dalam game tersebut.
Seiring dengan berkembangnya zaman, game-game online semakin banyak bermunculan mulai dari jenis MMORPG (Massively multiplayer online role-playing game) , FPS (First Person Shooter), hingga racing. Hal ini mendorong makin banyak orang untuk bermain game-game online daripada game console.

Namun ternyata di sisi lain, game online juga dapat memberi penghasilan tambahan untuk anda. Bagaimana caranya?


Cara yang paling mudah adalah dengan menjual barang di dalam game tersebut.
Jika anda mendapatkan atau memiliki barang yang termasuk dalam kategori "langka" dalam game tersebut, anda bisa menjualnya kepada orang lain. Hal ini sering disebut dengan RMT (Real Money Trade), yaitu transaksi menggunakan uang asli di dunia nyata untuk membeli barang-barang yang ada di dalam game. Sebenarnya kegiatan RMT ini sudah banyak dilarang oleh pihak publisher game online, tetapi masih saja banyak orang yang melakukannya. Dan jangan kaget bila dengan 1 barang langka saja, anda bisa mendapatkan uang hingga puluhan juta rupiah.

Enduring War Dog with Pink Ethereal Flame (barang dalam game dota 2 yang terjual $38.000)

Cara lainnya adalah dengan menjadi seorang gamers professional. Seorang gamers professional selain dapat mengikuti lomba-lomba bergengsi yang berhadiah besar, juga dapat membuka live streaming. Yaitu memperlihatkan cara ia bermain game, memberi tips-tips bermain game tersebut, dan lain-lainnya melalui siaran video. Hal ini biasa dilakukan melalui website twitch.tv yang memfasilitasi gamers untuk melakukan hal itu. Dengan membuka live streaming, seorang gamers bisa menghasilkan uang belasan hingga puluhan juta rupiah perbulannya tergantung seberapa sering ia melakukannya. Ditambah lagi dengan diakuinya kegiatan bermain game sebagai e-sports yang membuka peluang besar untuk pemain-pemain yang berbakat, bermain game sudah jelas dapat menjadi sebuah pekerjaan yang resmi.

Orang yang membuka live streaming di twitch.tv

Jadi, apa ada yang berminat untuk bermain game online?


Nama : Evan Kurniawan
NIM : 202136986364950
Dosen : Adityo Pratomo

Thursday, February 6, 2014

Teknologi hanya untuk anak muda? Masa sih?





Jika kita bicara tentang teknologi, hal yang muncul di kepala kita antara lain adalah kecanggihan, modern, praktis, dll. Banyak sekali orang yang menilai bahwa hal-hal tersebut identik dengan anak muda. Tetapi, apakah yang dapat menggunakan teknologi hanya orang muda saja? Tentu tidak. Ternyata ada banyak sekali teknologi yang dapat digunakan dan bahkan sengaja ditujukan untuk orang yang lanjut usia sekalipun.

Mulai saja dari gadget. PC tablet dan smartphone banyak juga digemari oleh orang lanjut usia. Dengan gadget tersebut, mereka dapat melakukan banyak hal seperti bermain games, berkomunikasi satu sama lain, dan menjelajahi internet untuk memberantas kebosanan. (Perlu diketahui juga bahwa sudah mulai banyak website . (ex: NIHSeniorHealth.gov) yang tampilannya rapi, bersih, teratur dan mudah dibaca demi kepentingan orang lansia)

Tidak hanya itu saja, bahkan di negara Cina, pengguna smartphone yang mempunyai pena khusus (stylus) sebagian besar adalah orang dewasa hingga lansia. Mengapa begitu? Stylus sangat membantu mereka dalam hal menulis alfabet Cina. Dimana sebelumnya banyak sekali orang yang kesulitan untuk mengetik di layar sentuh. Dengan adanya stylus, mereka dapat menulis di smartphone mereka layaknya menulis di kertas.


Beralih ke bidang kesehatan. Alat bantu pendengaran adalah salah satu peralatan yang sangat membantu orang lansia karena biasanya kepekaan pendengaran mereka mulai berkurang seiring dengan waktu. Ada juga teknologi E-Health yang fungsinya adalah mengawasi kondisi kesehatan, mengingatkan waktu konsumsi obat, bahkan memberitahu kebutuhan gizi mereka.


Teknologi home monitoring juga menjadi salah satu teknologi yang sangat berguna untuk orang lansia terutama yang tinggal sendiri. Sistem tersebut dapat mendeteksi kejadian-kejadian seperti jatuh, kebiasaan tak wajar, bahkan tanda-tanda vital tanpa mengganggu privasi orang tersebut.

Jadi, teknologi bukan hanya milik orang muda saja, tetapi untuk semua kalangan termasuk orang yang sudah berusia lanjut.

sumber: 
http://seniornet.org/blog/10-pieces-of-technology-seniors-should-embrace/
http://www.aplaceformom.com/blog/healthy-aging-e-health-resources-for-seniors/



Nama : Evan Kurniawan
NIM : 202136986364950
Dosen : Adityo Pratomo